Berhasil Menikmati Dada Montok Milik Karyawan Bank
Berhasil Menikmati Dada Montok Milik Karyawan Bank
Agen Poker - Namaku Firdaus, biasa dipanggil Daus. Saat ini aku kuliah di salah satu Akademi Universitas di Surabaya. Kisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata yang terjadi saat aku masih duduk di kelas II SMA, di kota Jombang, Jawa Timur.Saat Aku tinggal di kota Jombang, Di depan rumahku ada seorang wanita namanya Feby, Aku biasa memanggilnya Mbak Feby. Ia bekerja sebagai kasir pada sebuah Bank suwasta di Jombang. Ia cukup cantik, jika dilihat mirip bintang sinetron, kulitnya putih, rambutnya hitam panjang lurus pastinya cantik. Tapi yang paling aku suka melihatnya buah dadanya yang indah. Kira-kira ukurannya 36B, buah dada itu nampak serasi dengan bentuk tubuhnya yang langsing.
Keindahan tubuh Mbak Feby tampak semakin aduhai saat aku melihat pantatnya. Kali ini aku tidak bisa berbohong, ingin sekali kuremas-remas pantatnya yang aduhai itu. Satu lagi yang membuat ku gemes melihat bibir merahnya yang tipis, Ingin sekali aku mencium bibir yang merekah itu. Tentu akan sangat nikmat saat membayangkan keindahan tubuhnya.
Setiap pagi kalau mbak Feby sedang menjemur pakaian, Mbak Feby selalu menggunakan kaos tanpa lengan kadang masih pake pakean baju tidur yang tipis dan keliatan trawang -trawang. Jika dia saat ambil pakaian kan dia menunduk, kadang sering saya lihat payudaranya yang besar dan ingin kuremas, hemmmmm…. Seketika itu pasti saya langsung greng penisku langsung konslet .
Apalagi saat nungging ambil pakaian yang mau di jemur dari ember, terus aku lihat dari belakang dan lihat pantatnya yang indah dan besar hemmmmmm , Aku terus bayangin” misalnya aku bisa bercinta denganya, aku ingin bercinta lewat belakang” . Tapi apa ya mungkin saya cuma bisa bayangin aja.
Kemudian aku membayangkan misal Mbak Feby bugil, rambut vaginanya lebat apa tidak ya. Itulah yang selalu muncul dalam pikiranku setiap hari, dan selalu penisku greng saat membayangkanya. Bahkan aku berjanji misal aku bisa bercinta dengan Mbk Feby, akan kunikmati seluruh bagian tubuhnya terutama payudaranya / teteknya yang indah dan bagian pantat sama vaginanya mungkin yang indah . “tapi apa ya mungkin dalam hati saya bilang gitu” hehehhehe. Judi Poker Online
Besok malam nya saya pergi di rumah temanku namanya Dodi, untuk membahas acara sekolahan yang bentar lagi mau mengadakan GELAR KARYA dan ada juga Temenku yang namanya Yhoni, dia di rumah Dodi. Terus kita ber tiga membahas tentang GELAR KARYA terus tak lama kemudian udah selesai, Terus aku ijin pulang karna di rumah gak ada orang.
Karna ortuku baru pergi ke rumah simbah kebetulan rumahnya Surabaya kebetulan adek saya juga ikut Jadi aku sendirian di rumah. Kunci rumah awal saya bawa tapi di saku jaket saya, Dodi mau pergi lihat balapan liar dia gak pake jaket terus pinjem jaket saya, terus aku pulang baru menyadari bahawa konci rumah di bawa oleh Dodi karna jaket saya dibawa Dodi. “waduh gimana ni kuncinya malah dibawa Dodi, alamak bisa tidur di rumah ni” , saya dalam hati bilang gitu
Apalagi jarak nonton balapan liarnya lumayan jauh. Dan sudah larut malam, Mau kembali ke rumah Yhoni gak enak sama ortunya karna udh malam. Terpaksa deh aku tidur di teras rumah, sambil jaga malam.
“Lho masih di luar Daus..??”
Aku tebangun mendengar sapaan itu, ternyata Mbak Feby baru pulang.
“Eh Mbak Feby juga baru pulang?,” saya membalas sapaannya.
“Iya, baru pulang kerja ni, aku mampir ke rumah temen temenku ada yang menikah jadi kesana dulu,” jawabnya.
“Kok tidur di luar Daus..?
“Hehehe…. kuncinya terbawa teman Mbak, jadi ya nggak bisa masuk,” jawabku.
“Kok bisa?”
Ceritanya panjang Mbak… “jawabku.
Aku berharap agar Mbak Feby memberiku tumpangan tidur di rumahnya, dalam hati saya bilang gitu. Berlanjut Mbak Feby membuka pintu rumah, tapi kelihatannya ia mengalami kesulitaan. Melihat hal itu aku segera menghampiri dan menawarkan bantuan.
“Kenapa Mbak, pintunya rusak ..?”
“Iya ni dari kemarin pintunya agak rusak, tapi aku lupa memanggil tukang kunci Dika jadi agak susah membuka.” jawab Mbak Feby.
“Kamu bisa membukanya, Daus?.” lanjutnya.
“Coba Mbak ,.” jawabku, sambil mengambil alat ala kadarnya dari motorku.
Aku mulai agak bergaya,seolah olah aku bisa. dikit-dikit aku juga punya bakat Mc Gayver. Tapi aku bersemangat karna harapanku bisa dapat tumpangan tidur di rumahnya Mbak Feby.
“klutek-klutek klutak klutek…” akhirnya bisa terbuka. Aku pun lega.
“Wah bisa juga kamu Daus, belajar dari mana?.”
“Ah, kebetulan aja kok Mbak.. maklum saya saudaranya Mc Gayver,” ucapku bercanda.
“Terima kasih ya Dik,” ucap Mbak Feby sambil masuk rumah.
Aku agak kecewa sih cuma ucapan terima kasih aja,. Aku kembali tiduran di kursi terasku. Namun beberapa saat kemudian. Mbak Feby keluar dan menghampiriku.
“Tidur di luar apa gak dingin Daus, nyamuknya kayaknya juga banyak apa tidur di rumahku aja,” kata Mbak Feby.
“Ah, nggak usah Mbak, biar aku tidur di sini saja nanti malah ngrepotin, “jawabku biasa basa-basi. hehehe
“Nanti masuk angin lho. Ayo masuk saja, nggak apa-apa kok.. ayo.”
“Yaudah deh mbak” jawabku gitu.
Akhirnya aku masuk juga, soalny itulah yang kuinginkan,biar bisa lihat Mbk Feby dari deket, hati kecil saya bilang gitu.
“Mbak, saya tidur di ruang tamu saja.” Bandar Poker Online
Aku langsung merebahkan tubuhku di kursi yang terdapat di ruang tamu.
“Ini bantal dan selimutnya Daus.”
Aku sempet kaget melihat Mbak Feby datang menghampiriku yang hampir terlelap. Apalagi saat tidur aku pasti membuka pakaianku dan hanya memakai celena pendek.
“Oh, maaf Mbak, aku terbiasa tidur nggak pakai baju,” Saya bilang gitu.
“Oh nggak pa-pa Daus, telanjang juga nggak pa-pa.”
“Benar Mbak, aku telanjang nggak pa-pa,” ujarku menggoda.
“Nggak pa-pa, ini selimutnya, kalau kurang hangat di kamarku ada,” kata Mbak Feby sambil masuk kamar.
Aku terus bayangin kata-kata Mbak Feby tadi “kalau kurang hangat di kamrku ada” .saya mikir terus sampe gak bisa tidur. Terus saya mencoba menyapa kekamarnya sambil ketok ketok pintu kamarnya, Mbak saya mau pinjem bantalnya,, ? saya bilang gitu… trus Mbak Feby keluar kamar sambil ngasih aku bantal saya sempet kaget , sebab Mbak Feby hanya memakai pakaian tidur yang tipis sehingga secara samar aku bisa melihat seluruh tubuh Mbak Feby.
Apalagi dia tidak memakai apa-apa didalam baju tidurnya jadi kelihatan nrawang-nrawang dikit. Terus aku kembali ke kursi, tapi pintu kamarnya Mbak Feby tidak ditutup dan sedikit terbuka. Lampunya juga masih menyala, sehingga aku bisa melihat Mbak Feby tidur dan pakaiannya sedikit terbuka. Aku memberanikan diri masuk kamarnya.
“Kurang hangat selimutnya Daus,” kata Mbak Feby.
” Saya sempet kaget, saya kira Mbak Feby udah tidur” . eh iya Mbak, mana selimut yang hangat Mbak,” jawabku memberanikan diri pastinya sambil deg-deg kan.
“Ini di sini Daus,” kata Mbk Feby sambil menunjuk tempat tidurnya.
Aku berlagak bingung . tapi sebenarnya saya maksud Mbak Feby bilang gitu. Mungkin juga ia ingin aku.., Pikiranku melayang kemana-mana. terus membuat penisku mulai berdiri. Terlebih saat melihat tubuh Mbak Feby yang tertutup kain tipis itu.
“Sudah jangan ngalamun, ayo sini naik,” kata Mbak Feby.
” katanya tadi mau telanjang, kok masih pakai celana pendek,” kata Mbak Feby saat aku mau naik ranjangnya.
Kali ini bener-bener kaget, tidak mengira ia langsung memintaku telanjang. Tapi kuturuti kemauannya dan membuka celana pendek ku berikut celana dalamku. Saat itu penisku sudah berdiri.
“Ouww, titit kamu sudah berdiri Daus, ingin yang hanga,,t,” katanya.
“Mbak nggak adil masak nyuruh aku telanjang, cuma hanya aku yang telanjang, Mbak juga toh,,,” kataku.
“Aku maunya kamu yang membukakan pakaianku.”
Kembali aku kaget , aku benar-benar kaget sambil dag dig dug jantungku . Mbak Feby mengatakan hal itu. Aku baru pertama kali tidur bersama wanita, sehingga saat membayangkan tubuh Mbak Feby saja sudah membuat penisku berdiri.
“Ayo,,,, bukalah bajuku,” kata Mbak Feby.
Aku segera membuka pakaian tidurnya yang tipis. Saat itulah aku benar-benar menyaksikan pemandangan indah yang belum pernah kualami. Jika melihat wanita telanjang, kalau di film sih sudah sering, tapi melihat langsung baru kali ini.
Setelah pakaian Mbak Feby aku copotion meskipun sambil gemeter, tanganku tiba-tiba langsung meremas-remas buah dada Mbak Feby yang putih dan mulus. Dan lansung saya jilat sama kuhisap putingnya… Mbak Feby rupanya keasyikan dengan hisapanku. Posisi ini masih keadaan berdiri.
“Ohhhhhhhhhh, Daus…..”
Aku terus menghisap puting susunya dengan ganas. Tanganku juga mulai meraba seluruh tubuh Mbak Feby. Saat turun ke bawah, tanganku langsung meremas-remas pantat Mbak Feby. Pantat yang kenyal itu begitu asyik diremas-remas. Setelah puas menghisap buah dada, mulutku ingin juga mencium bibir Mbak Feby yang merah ..
“Daud, kamu pinter juga melakukannya, sudah sering ya,” katanya.
“Ah ini baru pertama kali Mbak, aku melakukan seperti yang kulihat di film blue,” jawabku.
Aku terus menciumi tiap bagian tubun Mbak Feby. Aku menunduk hingga kepalaku menemukan segumpal rambut hitam. Rambut hitam itu menutupi lubang vagina Mbk Feby. Bulu vaginanya tidak terlalu tebal, mungkin sering dicukur. Aku mencium dan menjilatinya bulunya, trus kujilat vaginanya yg indah itu. Sehingga dengan posisi itu aku memeluk seluruh bagian bawah tubuh Mbak Feby. masih kurang puas Aku terus kujilat lgi vaginanya sambil bunyi “ceepppp”.
“Terus mbk Feby Bilang ” naik ranjang yuk Daud,,?
Aku langsung menggendongnya dan langsug aku jatuhkan di ranjang dengan pelan-pelan. Mbak Feby tidur dengan terlentang dan paha terbuka. Tubuhnya memang indah dengan buah dada yang menantang dan bulu vaginanya yang hitam indah sekali. Aku kembali mencium dam menjilati vaginanya Mbak Feby. Vagina itu berwarna kemerahan dan mengeluarkan bau harum. Mungkin Mbak Feby rajin merawat vaginanya. Saat kubuka vaginanya, aku menemukan klitorisnya yang mirip biji kacang. Kuhisap klitorisnya dan Mbak Feby bilang “achhhhhhhhhhhhhh” hingga pahanya sedikit menutup. Tetep masih berlanjut aku kecup klitorisnya……..
“Lagi Daud.”ahahahahahhhh
“Iya Mbak, punyamu sungguh nikmat ..”
“Ganti yang lebih nikmat dong Daud.”
Tanpa basa-basi kubuka paha mulus Mbak Feby yang agak menutup. Kuraba sebentar sambil klitorisnya tak pegang pelan-pelan . Kemudian sambil memegang penisku yang berdiri hebat dan panjang, kumasukkan batang kemaluanku itu ke dalam vagina Mbak Feby.
“Oh, Mbak ini nikmatnya.. ah.. ah..ah..ah”
“Terus Daud, masukkan sampai pol.. ah.. ah..ah..ah”
Aku terus memasukkan penisku hingga pol. Ternyata penisku yang 17 cm itu masuk semua ke dalam vagina Mbak Daud. Kemudian aku mulai dengan gerakan naik turun dan maju mundur.
“Mbak Feby.. Nikmaat.. oh.. nikmaattt seekaliii.. ah..ah..ah..”
Semakin lama gerakan maju mundurku semakin hebat keras. Itu membuat Mbak Feby semakin menggeliat keasyikan sambil mbk Feby menciumi leher ku .
“Oh.. ah.. nikmaatt.. Daud.. terus.. ah.. ah.. ah..”sambil saya juga memegang payudaranya Mbak Feby ,,,,ah..ah…ah… mbk Feby menikmatinya.
Setelah beberapa saat melakukan maju mundur, Mbak Feby memintaku menarik penis. Rupanya ia ingin berganti posisi. Kali ini aku tidur terlentang. Dengan begitu penisku terlihat berdiri seperti patung. Sekarang Mbak Feby memegang kendali permainan.
Diremasnya penisku sambil dikulumnya. Aku kelonjotan merasakan nikmatnya kuluman Mbak Feby. Hangat sekali rasanya, mulutnya seperti vagina yang ada lidahnya. Setelah puas mengulum penisku, ia mulai mengarahkan penisku hingga tepat di bawah vaginanya. Selanjutnya ia bergerak turun naik, sehingga penisku habis masuk ke dalam vaginanya.
“Oh.. Mbak Feby.. nikmaaatt sekali.. hangat oh.oh.oh.oh.oh.oh..”
Sambil merasakan kenikmatan itu, sambil aku meremas-remas buah dada Mbak Feby. Jika ia menunduk aku juga mencium buah dada itu, sesekali aku juga mencium bibir Mbak Feby.
“Oh Daud punyamu Oke juga.. ah.. oh.. ah..”
“Punyamu juga nikmaaat Mbaak.. ah.. oh.. ah…”
Mbak Feby rupanya semakin keasyikan, gerakan turun naiknya semakin kencang. Aku merasakan vagina Mbak Feby mulai basah. Cairan itu terasa hangat apalagi gerakan Mbak Feby disertai dengan pinggulnya yang bergoyang. Aku merasa penisku seperti dijepit dengan jepitan dari daging yang hangat dan nikmat.
“Mbak Feby.. Mbaaakk.. Niiikmaaattt..”
“Eh.. ahh.. ooohh.. Daus.. asyiiikkk.. ahhhhhhhhhh…”
Setelah dengan gerakan turun sambil di goyang. Ia ingin berganti posisi lagi. Kali ini ia nungging dengan pantat menghadapku. Nampak olehku pantatnya bagai dua bantal yang empuk dengan lubang nikmat di tengahnya. Sebelum kemasukan penisku, aku menciumi dahulu pantat itu. Kujilati, bahkan hingga ke lubang duburnya. Aku tak peduli dengan semua hal, yang penting bagiku pantat Mbak Feby kini menjadi barang yang sangat nikmat dan harus kunikmati.
“Daus, ayo masukkan punyamu aku nggak tahaan nih,” kata Mbak Feby.
Kelihatannya ia sudah tidak sabar menerima hunjaman penisku.
“Eh iya Mbak, habis pantat Mbak nikmat sekali, aku jadi nggak tahan,” jawabku.
Kemudian aku segera mengambil posisi, kupegang pantatnya dan kuarahkan penisku tepat di lubang vaginanya. Selanjutnya penisku menghunjam dengan ganas dan keras ke vagina Mbak Feby. Nikmat sekali rasanya saat penisku masuk dari belakang. Aku terus menusuk maju mundur dan makin lama makin keras.
“Oh.. Aah.. Daus.. Ooohh.. Aah.. Aaahh.. nikmaaatt Daus.. terus.. lebih keras Daus…”
“Mbak Feby.. enak sekaliii.. niiikmaaatt sekaaliii..”
Kembali aku meraskan cairan hangat dari vagina Mbak Feby membasahi penisku. Cairan itu membuat vagina Mbak Feby bertambah licin. Sehingga aku semakin keras menggerakkan penisku maju mundur. Mbak Feby berkelonjotan, ia menikmati. Rupanya ia sudah orgasme. Aku juga merasakan hal yang sama.
“Mbak.. aku mau keluar nih, aku nggak tahan lagi..”
Kutarik penisku keluar dari lubang duburnya dan dari penisku keluar sperma berwarna putih. Sperma itu muncrat diatas pantat Mbak Feby yang masih menungging. Aku meratakan spermaku dengan ujung penisku yang sesekali masih mengeluarkan sperma. Sangat nikmat rasanya saat ujung penisku menyentuh pantat Mbak Feby.
“Oh, Mbak .. nikmat sekali .. Hebat.. permainan Mbak bener-bener hebat..”
“Kamu juga Daus, penismu hebat.. hangat dan nikmat..”
Terus kami di ranjang itu, tak terasa sudah satu jam lebih kami menikmati permainan itu. Selanjutnya karena lelah kami tertidur pulas. Esok harinya kami terbangun dan masih berpelukan. Saat itu jam sudah pukul 09:30 pagi.
“Kamu nggak sekolah Daus?,” tanya Mbak Feby.
“Sudah terlambat, Mbak Feby tidak bekerja.”
“Aku masuk sore, jadi bisa bangun agak siang..”
Kemudian Mbak Feby pergi ke kamar mandi. Aku mengikutinya, kami mandi berdua dan saat mandi kembali kami melakukan permainan nikmat itu. Walaupun dengan posisi berdiri, tubuh Mbak Feby tetap nikmat. Akhirnya pukul 14:30 aku pergi ke rumah Dodi dan mengambil jaket dan kunci rumahku yang berada di jaketku. Tapi sepanjang perjalanan aku tidak bisa melupakan malam itu. Itulah saat pertama aku melakukan permainan nikmat dengan seorang wanita apa lagi wanita itu yang kupinginkan, rasanya seperti mimpi.
Kini aku udah lulus SMA berlanjut kuliah dan bekerja di Surabaya, aku masih sering mengingat saat itu. Jika kebetulan pulang ke Jombang, aku selalu mampir ke rumah Mbak Feby dan kembali menikmati permainan nikmat. Untung sekarang ia sudah pindah, jadi kalau aku tidur di rumah Mbak Feby, orang tuaku tidak tahu. Kubilang aku tidur di rumah teman SMA.
Comments
Post a Comment